.
Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Can I Love You ? - Kim Soo Hyun Ft. Iu

Written By Unknown on Selasa, 22 April 2014 | 20.22

maebeon majuchil ttaemada niga useojul ttaemada
jogeumssik nae ane jogeumssik neol hyanghan maeumi jaradeoni
ijeneun neol saenggakhamyeon ni moseubeul tteoollimyeon
jakkuman dugeundaeneun nae simjangeun meomchuljul molla
deo isang gamchul su eomneun naemam
jeonbu da jugo sipeo
hangsang gyeoteseo (ni yeopeseo) neol sarang hamyeon andoelkka
nuguboda neoreul jikigo sipeun mam badajuandoelkka
neoui mamsoge (gaseumsoge) naega isseumyeon andoelkka
neoege gajang sojunghan sarami doego sipeo eoseo nae mameul badajwo
maeilmaeil keojyeoganeun neol hyanghan sarang ttaemune
nan jeongmal haru jongil amugeotdo hal sugaeobseo
ijeneun sumgil su eomneun nae mam neoro gadeuk chabeoryeosseo
hangsang gyeoteseo (ni yeopeseo) neol sarang hamyeon andoelkka
nuguboda neoreul jikigo sipeun mam badajumyeon andoelkka
neoui mamsoge (gaseumsoge) naega isseumyeon andoelkka
neoege gajang sojunghan sarami doego sipeo eoseo nae mameul badajwo
ireon nae maeumeul arajwo algetdago daedaphaejwo
hangsang gyeoteseo (ni yeopeseo) neol sarang hamyeon andoelkka
nuguboda neoreul jikigo sipeun mam badajumyeon andoelkka
neoui mamsoge (gaseumsoge) naega isseumyeon andoelkka
neoege gajang sojunghan sarami doego sipeo eoseo nae mameul badajwo
     nae mameul arajwo

St Paul Izinkan Polwan Berjilbab

Written By Unknown on Rabu, 16 April 2014 | 23.42


Senyum Kadra Mohamed (21 tahun) mengembang setelah secara resmi menyandang lencana. Pemasangan lencana berlangsung dalam sebuah upacara di Kantor Polisi Distrik Barat, St Paul, Ibu Kota Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS), Sabtu (1/3).

Dalam kesempatan itu, Kadra, polwan berjilbab, juga diperkenalkan kepada seluruh rekan-rekan lainnya. Kepolisian St Paul mengizinkan Kadra mengenakan jilbab dalam bertugas. Perempuan Somalia-Amerika ini merupakan polwan pertama di Minnesota yang mengenakan jilbab.

“Saya ingin menjadi panutan yang baik bagi orang lain, khususnya bagi perempuan keturunan Somalia,” kata Kadra. Ia menuturkan, semula ragu untuk mendaftarkan diri ke kepolisian. Sebab, ia khawatir, ketika menjadi polisi jilbab yang ia kenakan harus dilepas.

Alumnus St Cloud State University dan St Paul Central High School ini mengontak kepolisian St Paul beberapa bulan silam. Ia menggali informasi dari sana mengenai kemungkinannya bergabung dengan kepolisian.

Saat itu, ia menyampaikan pula mengenai jilbab yang ia pakai. Ia ingin ada jaminan kalau memang akhirnya diterima sebagai polwan kepolisian memperbolehkannya berjilbab saat bertugas. Sebab, dalam keseharian ia selalu mengenakan busana Muslimah itu.

Tina Kill, seorang pejabat di kepolisian St Paul, mengatakan, pihaknya menghubungi kepolisian di Edmonton, Alberta, Kanada. Pada Desember 2013 kepolisian tersebut mengizinkan jilbab. “Kami meminta masukan mengenai seragam jilbab yang sesuai untuk bertugas.”

Seragam yang dipakai Kadra saat upacara pada Sabtu pagi itulah yang merupakan hasil konsultasi dengan kepolisian di Edmonton. Kepolisian di kota-kota yang ada di Kanada dan Inggris sudah tak asing lagi dengan keberadaan polwan berjilbab.

Kepala Kepolisian St Paul Thomas Smith mengatakan, St Paul mengikuti jejak kepolisian di Washington DC. “Kami yakin, dia akan menjadi trendsetter,” kata Smith. Kadra tumbuh di St Paul bersama ibunya. Ia meninggalkan Somalia untuk menghindari perang sipil.

Sebelum menuju AS, ia bersama ibunya menempati kamp pengungsian di Kenya. Sejumlah tugas kini diemban Kadra. Ia membantu investigasi kejahatan dan membangun komunikasi dengan komunitas warga Somalia di St Paul agar tak terjadi kesenjangan budaya.

“Kami mengapresiasi kebijakan kepolisian di St Paul yang bersedia membangun lingkungan inklusif bagi Muslim,” kata Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) Minnesota Lori Saroya. Ini akan membuat semakin banyak Muslim menjadi penegak hukum.

Saroya mengatakan, Muslimah meyakini, jilbab merupakan kewajiban agama yang mesti dijalankan. Meminta mereka melepas jilbabnya sama saja dengan melucuti kemeja atau pakaian lainnya dari tubuh mereka.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/14/03/04/n1whfb-st-paul-izinkan-polwan-berjilbab

Sejarah kelahiran Polwan

Written By Unknown on Selasa, 15 April 2014 | 18.43

Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita dinegara lain. Penaganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.

Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat tak kala pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II pengungsian besar-besaran antara lain dari semenanjung Malaya yang sebagian besar kaum wanita. Mereka tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik Polisi pria.

Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita , setelah melalui seleksi terpilih 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya dari ranah minang al; Mariana Saanin , Nelly Pauna , Rosmalina , Dahniar , Djasmainar dan Rosnalia. Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi , sejak itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Ke enam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas Polisi prianya. Bahkan di penghujung tahu 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.

Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan. Dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.

 

mikha tambayong_-_satu yang pasti

Written By Unknown on Minggu, 13 April 2014 | 23.23

mikha tambayong_-_mendung kan berganti

Seindah Pagi - Mikha Tambayong

Petra Sihombing - Cinta Takkan Kemana Mana

Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kusumaningtyas - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger